Selasa, 04 Agustus 2015

Batu akik khas kebumen



BanyumasNews.Com – Ada dua daerah di tlatah Banyumas yang menghasilkan batu akik atau batu mulia (gemstone), yaitu batuan Sungai Klawing di Purbalingga dan batuan Sungai Lukulo (kadang ditulis Lukula atau Luk Ulo) di Kebumen. Ada sangat banyak jenis batu akik yang dihasilkan, demikian pula dengan harganya yang sangat bervariasi. Kali ini BanyumasNews.Com mengulas 5 jenis batu akik Lukulo Kebumen yang paling banyak dicari para penggemar batu.
Sungai Luk Ulo (luk = meliuk-liuk, ulo = ular) meliuk-liuk seperti ular sanca yang sedang berjalan. Berhulu di celah bukit Pegunungan Seribu di utara, mengalir ke selatan menuju Samudera Hindia. Di hulu sungai sekitar Karangsambung ada beragam jenis bebatuan : akik, suiseki, biseki, batubara, emas, tembaga dan yang sangat membanggakan warga Kabupaten Kebumen adalah keunikan batu akik yang tak ada tandingan di seluruh wilayah Asia.
Seperti dituturkan Pudjo Raharjo, penghoby batu akik di Kebumen, setidaknya ada 5 (lima) jenis batu akik Kebumen yang paling banyak dicari atau paling digemari : ginggang, cubung wulung, carnelian (kalsedon), badar besi dan naga sui. Seperti apa ciri-ciri 5 jenis batu Lukulo itu? Yuk kita telusuri…
1. Batu Ginggang
batu-akik-ginggangKata ginggang (Jawa) berarti bergeser, bergerak, berubah. Dinamakan batu ginggang karena sifat mineral penyusunnya yang mempunyai kemampuan menyerap cahaya dan energi secara halus dan kemudian memancarkannya kembali ke luar secara searah membentuk suatu pola gerak yang halus seperti aliran air yang tenang.
Tekstur garis-garis dalam batu ginggang terbentuk dari sedimentasi penyusunan yang sangat lama (jutaan tahun). Jenis batuan ginggang sendiri ada bermacam-macam. Ada yang jernih dan ada yang pekat. Semakin tinggi tingkat kejernihan dan kelembutan garis batuan ini, semakin besar pula daya serap dan daya pancar yang dihasilkan.
Para ‘pakar’ batu mengatakan, teknik penggosokan (bentuk/ pola gosokan batu) juga sangat mempengaruhi maksimalnya daya pancar energi serap. Perbedaan tingkat serap, pancar, dan gerak pada masing-masing batu ginggang melahirkan istilah ‘ginggang hidup’ dan ‘ginggang mati’. Ginggang hidup memiliki nilai komersil yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ginggang mati.
2. Batu Cubung Wulung
cubung wulung1Batu cubung (biasa juga disebut kecubung) wulung berwarna hitam mengkilap dengan kemilau tersendiri dibanding kecubung lain. Jika disenter ataupun diterawang akan ada warna kemerah-merahan atau keungu-unguan. Tingkat kekerasan cukup tinggi di banding batu akik pantai seperti topaz, limau anis, kinyang, dll. Batu cubung wulung agak sedikit berat.
Setiap kecubung wulung akan tembus jika disenter, juga tidak mudah tergores. Yang unik jika diteteskan dengan air, air tersebut akan menggumpal di atas batu akik ini. Dilihat dari jarak sekitar 5 cm, kita dapat sedikit bercemin di mata si cubung wulung.
3. Batu Warna Jenis Carnelian atau Chalsedony
carnelianBatu jenis chalsedony ini nama lokalnya biasa disebut sebagai batu kalsedon. Jenis batu ini memiliki texture bentukan kristal yang lembut di dalamnya dan masih bisa menyimpan tembus cahaya jika disenter. Ada banyak jenis warna dari batu kalsedon ini. Carnelian masuk dalam varian Chalsedony.
Ada mitos tentang batu Carnelian ini. Sekitar tahun 1700 an, Carnelian dikatakan dapat memberikan kekuatan dan perlindungan, membawa keberuntungan serta kenyamanan. Di tahun 1800 an, Carnelian dianggap mampu menolong orang yang memerlukan keberanian untuk berbicara.
4. Badar Besi
badar besi lukuloBatu jenis ini nempel magnet dikarenakan mengandung percikan besi di dalam batunya. Selain keunikannya, yakni memiliki kadar besi yang tinggi sehingga menempel jika didekatkan magnet, batuan badar besi sangat sulit ditemukan di daerah lain di luar Kebumen.
Berbeda dengan batuan motif ginggang yang ditemukan di alur Sungai Luk Ulo. Sebagian besar batu badar besi Kebumen diperoleh dengan cara menambang. Salah satu kawasan penghasil batu badar besi terbaik ialah wilayah Kecamatan Karanggayam. Di salah satu perbukitan yang disebut Bukit Bulu Beras merupakan lokasi yang banyak ditemukan batu jenis ini. Tak heran, di kawasan yang juga populer disebut sebagai gunung badar besi itu banyak dijumpai warga sedang menambang batu badar besi.
5. Naga Sui
nagasuiHampir semua peminat batu mengenal dan tahu tentang batu Nagasui (sering pula dieja Nogo Sui). Di dunia internasional batu ini disebut bloodstone (heliotrope). Batu naga sui adalah batu jasper yang berwarna dasar hijau dengan bercak-bercak merah seperti darah. Batu ini akan tampak seperti batu badar lumut yang terkena bercak darah. Banyak orang salah dalam menyebut batu naga sui dengan jasper biasa atau jasper panca warna, padahal naga sui merupakan batu bloodstone itu sendiri. Sungai Lukulo menjadi salah satu penghasil batu jenis ini.
Mitos yang berkembang batu naga sui adalah batu yang terpercik darah kristus ketika disalib, makanya orang Prancis menamakan naga sui dengan sebutan Le Shang Du Christ (batu darah kristus). Ada-ada saja ya… tapi itulah mitos yang berkembang. Karenanya naga sui dianggap sakral oleh orang-orang nasrani. Orang Yunani menyebut batu ini dengan Heliotrope, dan sejak dulu digunakan sebagai penangkal kekuatan iblis. Bloodstone merupakan lambang akan kebenaran dan keadilan. Serta dikenal sebagai ‘batunya para pejuang’ karena biasanya dipakai sebagai acsesoris pada perisai, pedang, dan baju zirah.(BNC/phd/berbagai sumber/foto: google image)
sumber :  http://banyumasnews.com/85440/5-jenis-batu-akik-lukulo-kebumen-yang-paling-digemari/
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

kota asal pengunjung

Valentine's Day Pumping Heart

anda pengunjung ke

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support